ilustrasi |
Fortune Global 500 adalah daftar 500 perusahaan dunia yang memiliki pendapatan kotor terbesar yang dikumpulkan Fortune, media internasional yang berfokus di korporasi dan ekonomi.
Mengutip situs resmi Fortune, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah tujuh tahun berada pada daftar bergengsi itu. Perusahaan mengerek peringkatnya dengan raupan pendapatan mencapai US$57,93 miliar pada tahun lalu. Raupan tersebut terkerek 34,9 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Posisi Pertamina mengungguli sesama perusahaan migas lainnya, seperti Repsol yang menduduki peringkat 200 dan ConocoPhillips yang bertengger di peringkat 319. Bahkan, peringkat perseroan juga di atas raksasa e-commerce asal China Alibaba Group Holding yang berada di posisi 182 dan Facebook yang berada di peringkat 184 .
Dari pendapatan tersebut, perusahaan mencetak profit mencapai US$2,53 miliar, turun 0,5 persen dibandingkan 2017. Total asetnya mencapai US$64,72 miliar. Perusahaan tercatat memperkerjakan 31.569 karyawan di seluruh dunia.
"Harus disyukuri dan menjadi tantangan kami ke depan untuk dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara" ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan resmi terpisah, dikutip Selasa (23/7)
Sementara itu, posisi puncak Fortune Global 500 diduduki oleh perusahaan asal AS Walmart dengan total pendapatan US$514,5 miliar. Posisi kedua ditempati oleh perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah China Sinopec group yang mengekor dengan raupan pendapatan US$414,65 miliar.
Selanjutnya, perusahaan migas multinasional Royal Dutch Shell menduduki posisi tiga dengan total pendapatan US$396,56 miliar. (sumber)
0 comments:
Post a Comment