Angka ini sudah sesuai dengan target yang dibebankan induk usaha, Telkom, dimana hingga akhir tahun diharapkan Delima melayani transaksi Rp 1 triliun.
“Kita bisa melampaui target hanya dalam 10 bulan perjalanan 2016. Sampai dengan 16 Oktober 2016 Delima Remittance telah mencapai Rp 1.006 triliun dengan total transaksi 377.000-an. Kalau kondisi stabil, kita proyeksi di akhir 2016 pencapaian transaksi akan meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya,” papar Direktur Utama Finnet Niam Dzikri, kepada IndoTelko, Kamis (20/10).
Menurutnya, faktor-faktor yang mendukung kesuksesan itu diraih melalui berbagai upaya peningkatan kualitas layanan dengan melakukan bisnis aliansi dengan Bank penerima utama dan diversifikasi delivery channel transaksi dengan menggunakan smartphone.
“Penerapan strategi ini sangat efektif sehingga meningkatkan kepercayaan mitra dan pelanggan untuk melakukan transaksi menggunakan Delima sebagai layanan Remittance” tambahnya.
Layanan Delima Remittance Finnet melayani pengiriman uang baik itu domestik maupun internasional dengan menggunakan dua jenis layanan baik itu dengan Cash to Cash maupun Cash to Bank. Layanan Cash to Cash memberikan kemudahan bagi nasabah yang belum memiliki rekening bank, nasabah dapat melakukan pengiriman dan penarikan uang melalui mitra strategis yang sudah bekerjasama dengan Finnet diantaranya Alfamart, Pegadaian dan Kantor POS Indonesia. Sedangkan Cash to Bank memberikan kemudahan bagi nasabah untuk dapat mengirimkan uangnya ke seluruh rekening Bank di Indonesia secara online dan real time.
Saat ini Delima Remittance telah memiliki 5 koridor negara pengiriman yaitu Hong Kong, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Timor Leste. Kemudian akan dikembangkan ke Korea Selatan, Singapura, dan Timur Tengah. Demi meningkatkan performanya Delima akan menambah fitur layanan baru yakni Mulit Payment Online Internasional.
“Layanan ini (Multi Payment Online Internasional) memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia diluar negeri untuk membayar tagihan di Indonesia seperti Telpon (postpid dan prepaid), listrik, pembayaran air, pembayaran asuransi, (BPJS dan swasta) dan pembayaran uang sekolah, dimana layanan ini di implementasikan di Hong Kong, Jepang dan Malaysia” tutupnya. (sumber)
Jika pengiriman uang dari hongkong menggunakan aplikasi wechat tidak masuk ke rekening indonesia,harus laporan kemana?
ReplyDelete