Salah satu anggota Dewan Pengawas KS212 (baca) adalah H Asrul Azis Taba, tokoh pariwisata yang memiliki Perusahaan Raudah Wisata.
Target KS212 untuk terjun ke bisnis penerbangan bukanlah target yang muluk. Kepengurusannya dipenuhi oleh ekonom dan profesional yang sudah berpengalaman di industri penerbangan atau avia.
Asrul Azis juga terlibat dalam kepengurusan Kesatuan Tour dan Travel Haji (Kesthuri) (baca) dan Asita Jakart (baca) serta Kerukuan Keluarga Sulawesi, yang terkenal dengan ketangguhan mereka dalam dunia usaha.
Berikut artikelnya di media massa nasional
INDONESIA ialah negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Setidaknya 85,2% dari populasi masyarakat Indonesia beragama muslim. Jumlah ini setara dengan 199.959.285 jiwa. Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan penyelenggara haji juga menjadi pesat. Kesatuan Tour Haji dan Umroh Republik Indonesia (Kesthuri) merupakan asosiasi berbadan hukum yang memayungi sejumlah penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) dan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Asosiasi ini diresmikan pada 22 februari 2014 lewat Musyawarah Nasional I yang menghasilkan AD/ART sebagai fondasi awal. Sebagai himpunan penyelenggara haji dan umroh yang tergolong baru, Kesthuri optimis bisa bersaing. Dengan melakukan beberapa inovasi dan keunggulan dibidang jasa, Kesthuri juga mempersiapkan diri hadapi persaingan global. Ketua Kesthuri, Asrul Azis Taba mengatakan, Kesthuri beranggotakan 37 PPIU. Sebanyak 21 diantaranya mempunyai pin untuk meregister jemaah haji PIHK). Kesthuri juga memiliki 41 anggota penyelenggara tur dan travel di luar perjalanan haji dan umroh” jelasnya kepada Media Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/4).
Asrul menjelaskan, langkah ini ditempuh Kesthuri sebagai inovasi dalam meningkatkan daya saing manusia Indonesia menghadapi persaingan global. “Penyelenggara tour dan travel ini juga melalui proses seleksi. Mereka adalah tour dan travel yang melayani perjalanan wisata timur tengah. Bukan hanya mengakomodasi orang Indonesia yang akan berwisata ke sana tapi juga orang Timur Tengah yang akan berwisata ke Indonesia,” ujar Asrul. Ia mengungkapkan, sudah menjadi lumrah dalam industri haji ketika biro perjalanan turut menghimpun jemaah untuk diberangkatkan haji dengan menumpang ‘bendera’
PIHK lain yang sudah punya pin.Persoalannya, ialah bagaimana biro perjalanan mengakomodasi kepentingan jemaah haji agar tidak sampai terjadi penelantaran.
“Berbeda penyelenggaraan haji dengan wisata. Orang berwisata tidak mengeluh meskipun tidur di kamar yang kecil dan fasilitas seadanya. Tapi orang yang berhaji lebih banyak menuntut. Karenanya harus bisa diakomodir”. Asrul tak khawatir dengan pengurangan kuota jemaah haji per 2014. Mereka optimistis tetap bisa memberi pelayanan yang baik bagi jemaah haji dan peserta umrah maupun wisatawan. “Yang terpenting sekarang adalah bagaimana seseorang membawa kendaraannya ke arah yang lebih baik,” kata Asrul yang sudah berpengalaman di penyelenggaraan ibadah haji sejak 1981.
Saat dilakukannya pertemuan di gedung Kemenag, Jakarta, 15 April lalu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu menyambut baik kehadiran Kesthuri Dalam kesempatan itu, Anggito memberikan arahan agar Kesthuri dapat memiliki setidaknya 100 anggota yang berizin resmi. “Oleh karena itu, kami membuka kesempatan kepada para biro travel berizin resmi untuk bergabung dengan Kesthuri,” sebut Asrul.
Sejauh ini Kesthuri sudah memiliki dua DPD yaitu Sulsel dan Jabar. Umroh perdana bersama dengan tema ‘Kes thuri Bersyukur’ dengan biaya $1695 akan dilakukan pada 25 April 2014. “Biaya ini sangat murah, ini bisa dilakukan karena potensi bargaining yang dimiliki Kesthuri dan anggotanya dengan pihak yang terkait di Saudi Arabia,” tutup Asrul. (Fat/S-25)
Sumber: Koran Media Indonesia Kamis 17 April 2014 Halaman 7
KESTHURI, Asosiasi Haji Umrah Baru
Profil KESTHURI
Pengurus KESTHURI 2014 - 2017
Kode Etik Anggota KESTHURI
Target KS212 untuk terjun ke bisnis penerbangan bukanlah target yang muluk. Kepengurusannya dipenuhi oleh ekonom dan profesional yang sudah berpengalaman di industri penerbangan atau avia.
Asrul Azis juga terlibat dalam kepengurusan Kesatuan Tour dan Travel Haji (Kesthuri) (baca) dan Asita Jakart (baca) serta Kerukuan Keluarga Sulawesi, yang terkenal dengan ketangguhan mereka dalam dunia usaha.
Berikut artikelnya di media massa nasional
INDONESIA ialah negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia. Setidaknya 85,2% dari populasi masyarakat Indonesia beragama muslim. Jumlah ini setara dengan 199.959.285 jiwa. Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan penyelenggara haji juga menjadi pesat. Kesatuan Tour Haji dan Umroh Republik Indonesia (Kesthuri) merupakan asosiasi berbadan hukum yang memayungi sejumlah penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) dan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Asosiasi ini diresmikan pada 22 februari 2014 lewat Musyawarah Nasional I yang menghasilkan AD/ART sebagai fondasi awal. Sebagai himpunan penyelenggara haji dan umroh yang tergolong baru, Kesthuri optimis bisa bersaing. Dengan melakukan beberapa inovasi dan keunggulan dibidang jasa, Kesthuri juga mempersiapkan diri hadapi persaingan global. Ketua Kesthuri, Asrul Azis Taba mengatakan, Kesthuri beranggotakan 37 PPIU. Sebanyak 21 diantaranya mempunyai pin untuk meregister jemaah haji PIHK). Kesthuri juga memiliki 41 anggota penyelenggara tur dan travel di luar perjalanan haji dan umroh” jelasnya kepada Media Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/4).
Asrul menjelaskan, langkah ini ditempuh Kesthuri sebagai inovasi dalam meningkatkan daya saing manusia Indonesia menghadapi persaingan global. “Penyelenggara tour dan travel ini juga melalui proses seleksi. Mereka adalah tour dan travel yang melayani perjalanan wisata timur tengah. Bukan hanya mengakomodasi orang Indonesia yang akan berwisata ke sana tapi juga orang Timur Tengah yang akan berwisata ke Indonesia,” ujar Asrul. Ia mengungkapkan, sudah menjadi lumrah dalam industri haji ketika biro perjalanan turut menghimpun jemaah untuk diberangkatkan haji dengan menumpang ‘bendera’
PIHK lain yang sudah punya pin.Persoalannya, ialah bagaimana biro perjalanan mengakomodasi kepentingan jemaah haji agar tidak sampai terjadi penelantaran.
“Berbeda penyelenggaraan haji dengan wisata. Orang berwisata tidak mengeluh meskipun tidur di kamar yang kecil dan fasilitas seadanya. Tapi orang yang berhaji lebih banyak menuntut. Karenanya harus bisa diakomodir”. Asrul tak khawatir dengan pengurangan kuota jemaah haji per 2014. Mereka optimistis tetap bisa memberi pelayanan yang baik bagi jemaah haji dan peserta umrah maupun wisatawan. “Yang terpenting sekarang adalah bagaimana seseorang membawa kendaraannya ke arah yang lebih baik,” kata Asrul yang sudah berpengalaman di penyelenggaraan ibadah haji sejak 1981.
Saat dilakukannya pertemuan di gedung Kemenag, Jakarta, 15 April lalu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimanyu menyambut baik kehadiran Kesthuri Dalam kesempatan itu, Anggito memberikan arahan agar Kesthuri dapat memiliki setidaknya 100 anggota yang berizin resmi. “Oleh karena itu, kami membuka kesempatan kepada para biro travel berizin resmi untuk bergabung dengan Kesthuri,” sebut Asrul.
Sejauh ini Kesthuri sudah memiliki dua DPD yaitu Sulsel dan Jabar. Umroh perdana bersama dengan tema ‘Kes thuri Bersyukur’ dengan biaya $1695 akan dilakukan pada 25 April 2014. “Biaya ini sangat murah, ini bisa dilakukan karena potensi bargaining yang dimiliki Kesthuri dan anggotanya dengan pihak yang terkait di Saudi Arabia,” tutup Asrul. (Fat/S-25)
Sumber: Koran Media Indonesia Kamis 17 April 2014 Halaman 7
KESTHURI, Asosiasi Haji Umrah Baru
Profil KESTHURI
Pengurus KESTHURI 2014 - 2017
Kode Etik Anggota KESTHURI
0 comments:
Post a Comment