Kuwait Bantu Pembangunan Rel Kereta Api Mesir dan Sudan

Meski Mesir jauh lebih maju dari Ethiopia, namun dalam soal interkoneksi dengan negara luar Addis Ababa selangkah di depan dengan rampungnya rek kereta Ethiopia ke Djibouti usai disintegrasi Eritrea.

Padahal Sudan adalah eks bagian Mesir di Era Ottoman Turki dan Inggris. Saat itu kekuatan Mesir hampir mengimbangi ibukota Istanbul.

Mesir dan Sudan bahkan pernah bersatu kembali dalam Federasi Republik Arab (FRA) bersama Suriah dan Libya.

Jika FRA terus dibina sebagaimana negara Baltik dan Skandinavia, kemungkinan besar Sudan tak akan terpecah menjadi Selatan dan Utara.

Kini, rencana era Presiden Husni Mubarak untuk membangun rek kereta api ke Sudan dihidupkan kembali dengan bantuan keuangan dari Kuwait.

Mesir kembali merangkul Sudan usai perselisihan dengan Ethiopia soal pembangunan bendungan Sungai Nil di perbatasan Ethiopia dan Sudan.

Addis Ababa tak lagi menggubris hegemoni Mesir yang disegani dahulu. Akibatnya, Kairo menempatkan pesawat tempur ke Sudan dan mendukung perjuangan Tigray melawan Addis Ababa.

Setelah interkoneksi ke Sudan, Mesir diperkirakan akan melakuka hal yang sama ke Libya.

Pembangunan jalur kereta api Kairo ke Benghazi akan sangat bermanfaat bagi ekonomi Mesir yang memegang 70 persen proyek rekonstruksi Libya.

Share on Google Plus

About Admin2

Aksi damai yang digelar jutaan umat Islam di Monas, Jakarta ternyata memberi kesan indah merupakan aksi damai Pancasila; Yakni aksi yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan, saling bantu antara peserta aksi dan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

loading...