"Pengembangan ventilator karya anak bangsa ini sudah dimulai sejak Maret lalu. Selain BPPT, ada 17 tim dari sejumlah universitas, perusahaan, dan lembaga riset yang mengembangkan alat bantu pernapasan", dikatakan Kepala BPPT Hammam Riza dalam sambutannya.
Ventilator buatan BPPT-LEN termasuk yang paling cepat mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Rabu (10/6/2020). Dengan demikian ventilator ini bisa segera diproduksi dan diedarkan untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, ungkap Hammam.
Hammam menegaskan kita dapat membuktikan tantangan inovasi tidak hanya berujung pada jurang kematian teknologi, melalui sinergi kita buktikan dapat melahirkan inovasi karya anak bangsa seperti Emergency Ventilator ini.
Kami terus berupaya mendorong karya anak bangsa seperti Inovasi Emergency Ventilator BPPT3S-LEN, untuk dihilirisasi kepada masyarakat guna membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, da tidak akan berhenti di sini, kita akan terus berupaya melahirkan ekosistem inovasi, urai Hammam.
Produksi ventilator BPPT3S-LEN dilakukan oleh BPPT bersama PT Len Industri (Persero), merupakan upaya untuk mencukupi kebutuhan alat bantu pernapasan di seluruh rumah sakit di Indonesia.
Produk emergency ventilator (alat bantu pernapasan) yang dikembangkan BPPT melalui Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 berbasis Ambu Bag yang diberi nama BPPT3S-LEN.
Senada dengan Kepala BPPT, Direktur Utama PT. LEN Zakky Gamal Yasin mengatakan, kerjasama antara BPPT telah terbukti menghasilkan produk inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, salahsatunya saat ini LEN memproduksi Emergency Ventilator hasil pengembangan BPPT.
Kedepan Zakky berharap, kerjasama bersama BPPT dapat terus berjalan dan terus mendukung semua program inovasi dapat dihilirisasi ke masyarakat.
Baca:
0 comments:
Post a Comment