Kampung Indonesia di Mekkah: Meneladani Jejak Wakaf Sejarah

Gagasan Prabowo Subianto tentang "kampung Indonesia" di Mekkah memunculkan harapan akan akomodasi yang lebih baik bagi jamaah haji Indonesia. Inspirasi dari model Rubath Nizam Hyderabad dan Baitul Asyi Wakaf Habib Bugak menjadi perbandingan menarik.

Rubath Nizam, didirikan pada abad ke-19 oleh Nizam Afzal ad-Dawlah, awalnya terdiri dari 42 bangunan. Namun, perluasan Masjidil Haram menyisakan beberapa bangunan saja. Saat ini, Rubath Nizam menampung sekitar 1.200 jamaah dari wilayah bekas kekuasaan Nizam, tanpa biaya.

Baitul Asyi, wakaf dari Habib Bugak Al Asyi, juga memiliki sejarah panjang. Didirikan pada awal abad ke-19, wakaf ini awalnya berupa tanah di dekat Masjidil Haram yang kemudian dibangun penginapan untuk jamaah asal Aceh.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cakupan penerima manfaat. Rubath Nizam terbuka untuk jamaah dari wilayah bekas kekuasaan Nizam, sementara Baitul Asyi khusus untuk jamaah asal Aceh.

Namun, keduanya memiliki kesamaan dalam memberikan akomodasi gratis atau dengan biaya terjangkau bagi jamaah haji. Keduanya juga menunjukkan pentingnya wakaf dalam memberikan manfaat bagi umat Islam.

Gagasan kampung Indonesia di Mekkah diharapkan dapat meniru model kedua wakaf tersebut. Fasilitas ini diharapkan dapat menampung jamaah dari seluruh Indonesia, dengan biaya yang terjangkau atau bahkan gratis.

Tantangan utama adalah ketersediaan lahan dan pendanaan. Mekkah terus berkembang, dan harga tanah di sekitar Masjidil Haram sangat mahal. Pengelolaan yang profesional dan transparan juga penting.

Pemerintah Indonesia perlu melakukan studi kelayakan yang komprehensif. Kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi dan pihak swasta juga diperlukan.

Kampung Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi jamaah haji Indonesia. Selain akomodasi, fasilitas ini dapat menjadi pusat informasi dan layanan.

Kedua wakaf, Rubath Nizam dan Baitul Asyi, menunjukkan bahwa wakaf dapat memberikan manfaat yang besar bagi jamaah haji. Keduanya menjadi contoh inspiratif bagi gagasan kampung Indonesia di Mekkah.

Dengan meneladani jejak kedua wakaf tersebut, kampung Indonesia diharapkan dapat menjadi fasilitas yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi jamaah haji Indonesia.

Share on Google Plus

About Admin2

Aksi damai yang digelar jutaan umat Islam di Monas, Jakarta ternyata memberi kesan indah merupakan aksi damai Pancasila; Yakni aksi yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan, saling bantu antara peserta aksi dan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

loading...