Khazanah Nasional Berhad, Mitra Potensial #KS212 #Spirit212 #IdeBisnis

Selain 1MDB, milik Malaysia, Khazanah Nasiona Berhad (Khazanah), merupakan salah satu mitra potensial yang harus didekati KS212 yang lahir dalam #Spirit212.

Bila 1MDB sekarang sedang dikeroyok media-media barat dengan berbagai isu miring, belum diketahui apakah karena terlalu dekat dengan investor Timur Tengah atau tidak, maka Khazanah lebih adem ayem.

Pendekatan kepada investor dari Malaysia serta negara-negara ASEAN yang bertetangga terlebih dahulu, akan membuat KS212 memiliki tantangan yang lebih kecil bila dibandingkan mitra lain dari Jepang, Timteng, Tingkok dll.

Selain itu, pengangkatan Ust Syafii Antonio yang diberi tanggung jawab berat untuk KS212, mempunyai pesan ke arah itu. Selain pernah kuliah di Yordania dan Australia, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini pernah studi S2 di IIU Malaysia, sehingga diharapkan tidak akan mendapatkan resistensi yang tinggi dalam menarik minat investor Malaysia untuk mengembangkan proyek-proyek pengembangan ekonomi ummat di Indonesia.

Di sisi lain, dia juga berkemungkinan membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk ekspansi ke pasar Malaysia, khusunya yang berhubungan dengan konsep Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Khazanah sendiri sudah mempunyai kekuatan ekonomi di Indonesia. Perusahaan Dana Kemakmuran terbesar di Malaysia ini mempunyai seabrek jaringan bisnis, pada bidang telekomunikasi dan keuangan, dan pada tahun 2016 lalu, mereka bertekad untuk terus meningkatkan investasi, khususnya di bidang infratruktur.

Pada World Islamic Economic Forum 2016 lalu, Selasa, 2 Agustus 2016, dilaporkan (baca) Presiden RI menerima setidaknya enam calon investor. Tiga di antaranya bertemu langsung dengan Joko Widodo.

"Tadi kami baru saja selesai menerima kunjungan kehormatan delegasi dari Qatar, Malaysia, dan Yordania," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 2 Agustus 2016.

Tamu kehormatan dari Qatar adalah Menteri Ekonomi dan Perdagangan Negara Qatar Sheikh Ahmed Bin Jassim Al Thani. Delegasi Malaysia diketuai Tan Sri Azman Mokhtar, Managing Director Khazanah. Adapun delegasi ketiga dari Yordania, yakni Deputi Perdana Menteri untuk Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kerajaan Hasyimiyah Yordania Jawad Al Anani.

Baca: Indonesi Tawarkan Kemudahan Investasi ke Pengusaha Malaysia di Indonesia-Malaysia Investment Forum

Retno melanjutkan, ketiganya memiliki minat investasi yang berbeda-beda. Semua sesuai spesialisasi masing-masing. Sebagai contoh, Qatar berkomitmen meningkatkan investasinya di sektor teknologi telekomunikasi dan retail. "Mereka juga merespon baik paket kebijakan ekonomi kami. Akan ada delegasi dari Indonesia untuk menjelaskan paket ekonomi 1-12 itu," kata dia.

Yordania berminat terhadap industri pertahanan di Indonesia. Rencananya, hal itu akan ditindaklanjuti usai pemeran industri pertahanan Indonesia di Yordania pada tahun ini. Terakhir, soal investasi dari Malaysia, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Khazanah Nasional berminat berinvestasi di bidang lain setelah ikut berinvestasi di pembangunan ruas jalan tol Cipali. Dua investasi yang dipertimbangkan adalah investasi bidang energi serta telekomunikasi.

Darmin berkata Khazanah Nasional dalam pertemuan tadi sudah mulai menanyakan kira-kira proyek apa atau daerah mana yang layak untuk berinvestasi lagi. Adapun Presiden Joko Widodo, kata Darmin, langsung menawarkan proyek ruas jalan tol lagi.

"Presiden menyampaikan bahwa jalan tol akan ada kajian di beberapa tempat seperti Sumatera untuk Trans Sumatera yang mulai dipasarkan untuk investor. Silakan sampaikan proposal," ujar Darmin.

Darmin menambahkan, Presiden mempersilakan para tamu mempelajari tawaran yang diberikan dan kemudian menentukan apakah akan mengajukan proposal sendiri atau bekerja sama dengan swasta ataupun BUMN. Pada intinya, kata dia, Indonesia mencari kesempatan investasi dari kedatangan delegasi negara Islam di WIEF, Jakarta. Kami akan kirim tim dulu untuk dapat angka investasi yang lebih jelas," dia menambahkan.

Mengenai bidang investasi yang paling diminati dari para calon investor, Darmin berkata investasi pembangkit listrik paling diincar. "Dari proyek 35 ribu Megawatt, sudah ada 18 ribu Megawatt yang tanda tangan kontrak, tinggal financial close. Sisa 17 ribunya, sudah masuk ke proposal-proposal, tinggal tendernya 2-3 bulan ini," kata dia.

sumber: tazkiatravel.com


Jaringan Bisnis Malaysia di Indonesia

Berdasarkan penelusuran Warta Ekonomi, saat ini setidaknya sudah lebih dari 100 perusahaan asal Malaysia beroperasi di Indonesia. Para investor asal negeri Jiran itu telah merambah ke berbagai sektor strategis, mulai dari perkebunan (khususnya sawit), perbankan, asuransi, telekomunikasi, migas, perkebunan, otomotif penerbangan, properti hingga pendidikan.

Di sektor perbankan Malaysia memiliki Bank International Indonesia (BII), CIMB Niaga dan Bank Bumiputera. Lebih dari 90% saham BII dimiliki oleh Malayan Banking Berhad (Maybank). Maybank merupakan bank terbesar di Malaysia. Sementara CIMB Niaga dimiliki Khazanah Nasional Berhad.

CIMB Niaga salah satu bank papan atas yang berdasarkan data bank Indonesia per Agustus 2009 berada di urutan keenam terbesar dari segi aset. Per 31 Maret 2009 aset CIMB Niaga mencapai Rp 102,9 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 11,25 triliun. CIMB Niaga sendiri merupakan hasil merger antara Bank Niaga dan Lippo Bank pada November 2008 lalu. Kedua bank tersebut dimerger untuk mematuhi peraturan BI tentang Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia atau Single Presence Policy (SPP).

Bank Niaga dan Lippo sama-sama di miliki oleh Khazanah Nasional Bhd perusahaan investasi milik pemerintah Malaysia. Di Bank Lippo, Khazanah memiliki sekitar 93% saham lewat Santubong Investments BV dan Greatville Pte Ltd. Sedangkan di Bank Niaga melalui bendera Bumiputera-Commerce Holdings Bhd (BCHB), Khazanah memiliki 64% saham Bank Niaga. Bumiputra-Commerce Holdings Bhd (BCHB) pada 16 Agustus 2007 mengalihkan sahamnya kepada CIMB Group Sdn Bhd, perusahaan yang 100% dimiliki oleh BCHB. Saat ini sekitar 77,8% sahan CIMB Niaga dimiliki oleh CIMB Group.

Untuk mematuhi aturan BI, Khazanah lebih memilih menggabungkan kedua bank tersebut ketimbang menjualnya. “Kami tak menjual salah satu bank, kami pilih menggabungkannya,” ujar Wakil Perdana Menteri Malaysia YAB Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak saat penandatanganan merger kedua bank tersebut di Jakarta Juni 2008 lalu.

Pada kesempatan itu Dato’ Nazir Razak, group chief executive CIMB Group juga mengungkapkan bahwa pengabungan kedua bank tersebut untuk memperkuat posisi CIMB di Indonesia. Apalagi masing-masing bank memiliki kelebihan berbeda-beda. Bank Niaga adalah pemain kuat di segmen korporasi dan kredit perumahan. Sedangkan, LippoBank cukup kuat di usaha kecil menengah (UKM) dan sistem pembayaran.

Selain di sektor perbankan ternyata Khazanah juga menancapkan kakinya di sektor telekomunikasi Indonesia melalui pembelian saham PT Excelcomindo Pratama (XL). Awal Khazanah masuk ke industri telekomunikasi pada Desember 2004 melalui anak usahanya, yakni Telekom Malaysia International (TMI) dengan membeli saham XL sebesar 27,3% atau setara US$ 314 juta. Kini TMI mengguasai XL melalui Indocel Holding Sdn Bhd dengan porsi kepemilikan 83,8%. TMI merupakan anak perusahaan dari Axiata Group Berhad (“Axiata”). Investasi Axiata di bidang telekomunikasi telah menyebar diberbagai negara Asia seperti Indonesia, Srilanka, Malaysia, Bangladesh, Singapura, India, Kamboja, Iran, Thailand dan Pakistan. XL yang awalnya dimiliki oleh konglomerat Peter Sondakh ini merupakan perusahan seluler terbesar ketiga di Indonesia setelah Telkomsel dan Indosat. Jumlah pelanggan XL per Agustus lalu telah mencapai 24,7 juta orang.

Khazanah melalui Xl juga memiliki Elevenia, sebuah e-commerce yang lumayan mempunyai anggota seller yang cukup besar. Bila #KS212 mendirikan e-commerce, sinergi keduanya akan meghasilkan kompetisi yang saling menguntungkan


Sebenarnya bukan hanya TMI saja yang mencoba peruntungan di bisnis telekomunikasi Indonesia. Maxis Communications Bhd juga pernah mencicipi industri telekomunikasi di Indonesia pada 2005 dengan mengakusisi saham PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) milik Grup Lippo. Sayangnya NTS yang kini dikenal dengan nama Axis di tangan Maxis tidak terlalu berkembang sehingga pada 2008 Maxis menjual sahamnya ke Qatar Telkom.

Adapun kepanjangan tangan Khazanah lainnya di Indonesia adalah di sektor otomotif melalui Proton Bhd, penerbangan melalui Malaysia Airlines Bhd dan Infrastruktur melalui Plus Expressway Bhd.
Proton tertarik karena melihat industri otomotif Indonesia terus berkembang. Pada 2007 lalu proton sudah mulai membuka jarinagn distribusi ritelnya di kota-kota besar Indonesia. Malahan jika Proton bisa memikat hati masyarakat Indonesia mereka berencana untuk membangun pabrik di Indonesia. “Dalam rencana jangka panjang kami berencana membuka pabrik disini, Jika waktunya tepat kita akan bangung,” cetus Ricky HK Too, chief executive officer PT Proton Edar Indonesia.

Baca: Prospek Kerja Sama Proton dan Mobnas Esemka Indonesia

Di sektor penerbangan setidaknya ada tiga perusahaan Malaysia yang eksis di Indonesia, yakni Malaysia Airlines dengan konsep full services , Firefly Airlines anak usaha MAS dan Air Asia lewat PT Indonesia Air Asia yang mengusung konsep low cost carrier (LCC).

Menurut Dzulkefli Zakaria, area manager Indonesia Malaysia Airlines, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dan menjadi salah satu rute penting bagi maskapainya. ”Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 230 juta. Ini merupakan pasar yang besar. Selain itu jumlah Mahasiswa yang belajar ke Malaysia saat ini ada sekitar 10.000 lebih dan mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia sekitar 4000-an.,” paparnya. Karena itulah, ungkap Dzulkefli, Malaysia Airlines akan terus melakukan ekspansi di Indonesia dengan menambah jumlah frekuensi penerbangan yang sudah ada. Salah satunya adalah dengan membuka penerbangan langsung Jakarta-Australia dengan frekuaensi tiga kali seminggu pada 15 September lalu.”Potensi dari rute ini sangat besar karena Jakarta terus tumbuh menjadi pusat bisnis maupun hiburan,” ujarnya. Dzulkefi menargetkan 70% dari kapasitas 840 tempat duduk untuk setiap jalur Pulang-Pergi. Jika respons pasarnya cukup baik, Dzulkefi berencana memperbanyak frekuensi penerbangannya. ”Tidak hanya tiga kali seminggu. Kalau bisa setiap hari,” cetusnya.

Sementara itu terkait dengan naik turunnya hubungan Indonesia-Malaysia. Dzulekefli mengatakan tidak berpengaruh terhadap penerbangan Malaysia Airlines di Indonesia. ”Tidak ada pengurangan jumlah penumpang,” tegasnya. Malaysia Airlines pada saat ini mengoperasikan 70 penerbangan ke lima kota di Indonesia setiap minggunya dengan total 22.000 tempat duduk. Lima kota itu adalah Jakarta, Denpasar, Surabaya, Medan dan Yogyakarta. Malaysia Airlines sendiri mulai beroprasi di Indonesia sejak 1972. Sedangkan Air-Asia mulai hinggap di Indonesia pada November 2004 dengan membeli saham PT Air Wagon International (Awair) milik Gusdur yang sudah tidak beroperasi lagi sejak 2001. Adalah Tony Fernades investor malaysia yanng menyuntikan “darah segar” ke Awair. Melalui AirAsia International Limited (AAIL), sebuah perusahaan yang 99,8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Bhd, pria yang termasuk salah satu pria terkaya di Malaysia itu membeli 49% saham Awair.

Malindo Air, salah satu bentuk kerja sama swasta Indonesia dan Malaysia


Sektor properti juga diminati oleh Tony Fernandez dengan membangun Tune Hotels. Konsep yang di usung hotel ini tidak jauh berbeda dengan konsep penerbangan LCC yang beroperasi dengan sistem jaringan hotel murah atau low budget hotel. Di Indonesia Tune Hotels hadir di Kuta dengan kapasitas 139 kamar dan Legian dengan kapasitas 170 kamar. Untuk pembanguan hotel itu Tony menggelontorkan dana hingga Rp 90 miliar. Dalam lima tahun kedepan, Tune Hotels mentargetkan akan membuka 24 hotel dengan konsep yang sama di seluruh Indonesia. Tony Fernandes bukanlah investor pertama yang melirik bisnis properti di Indonesia. Pada 2005 silam Metro Ikram Sdn Bhd sudah masuk ke Indonesia. Saat itu Metro menggandeng Perumnas untuk membangun 100.000 unit rumah. Dari jumalah itu 735 rumah dibangun di Rawalumbu seluas 20-an hektare; 1.500 unit rumah di Parung Panjang di atas lahan 300-an ha; dan 237 unit rumah karyawan Bulog di Jati Warna seluas 13-an ha.

Sektor lain yang dibidik investor Malaysia adalah infrastruktur. Di sektor ini perusahaan jiran Plus Expressway Bhd, berhasil membeli 55% saham PT Lintas Marga Sedaya yang merupakan pemegang konsensi tol Cikampek-Palimanan (116 km). Untuk bisa menguasai Lintas Marga Sedaya Plus Expressway Bhd harus merogoh kocek hingga 500 juta ringgit (Rp 1,3 triliun). Perusahaan infrastruktur Malaysia lainnya, MTD Capital Berhad yang bekerja sama dengan investor lokal, PT Nusacipta Etika Pratama, juga berencana membangun ruas tol Cikarang-Tanjung Priok (33,92 kilometer) dengan nilai total investasi Rp 2,36 triliun.

Sektor perkebunan merupakan sektor yang paling mereka gandrungi. Total luas lahan kebun sawit Indonesia sendiri saat ini mencapai tujuh juta hektare lebih. Dari angka itu Fadhil Hasan direktur eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yakin jika investor Malaysia telah menguasai lebih dari 30% lahan sawit Indonesia. Fadhil yakin kedepan investor-investor Malaysia akan semakin gencar mengincar lahan sawit dalam negeri. Apalagi pada 2020 Indonesia menargetkan untuk bisa memaanfaatkan lahan sawit seluas 20-23 juta hektar, dengan produksi 50 juta ton minyak sawit. Fadhil menilai ekspansi perusahaan sawit malaysia ke Indonesia ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat suku bunga kredit di Malaysia dibandingkan dengan Indonesia. “Di kita itu suku bunganya 16% maka perusahaan lokal banyak yang mengalami kesulitan keuangan untuk survive. Karena itu banyak modal dari Malaysia yang masuk,” paparnya.

Berdasarkan data dari departemen pertanian setidaknya sudah ada 17 perusahaan Malaysia yang masuk ke Indonesia yakni Kuala Lumpur Kepong Bhd melalui PT Jabontara Eka Karsa, Kulim (M) Bhd, PBB Oil Palm Bhd melalui PT Benua Alam Subur, PT Hamparan Sawit, PT Rimba Harapan Sakti, PT Salawati Makmur, PT Salawati Makmur lewat empat perusahaan PT Sepanjang Inti Kalbar Surya Indah, PT Sepanjang Inti Surya Mulia, PT Sepanjang Inti Surya Utama, PT Sawit Murni. Sedangkan Delloyd Ventures Bhd dengan bendera PT Rebinmas Jaya, TSH Resources Bhd melalui PT Andalas Agro, Fima Corporation Bhd melalui PT Nunukan Jaya Lestari, Agro Hope Sdn Bhd melalui Agro Hope Sdn Bhd, PT Agro Indonesia, Austral Enterprise Bhd melalui PT Mitra Austral Sejahtera dan Golden Hope Plantations Bhd melalui Benua Indah dan Budidaya Agro Lestari.

Sementara di sektor asuransi, perusahaan asuransi Malaysia yakni Syarikat Takaful Malaysia Bhd/STM juga melirik pasar Indonesia. Sejak 1994 STM sudah melayani masyarakat Indonesia dengan asuransi syariah melalui PT Syarikat Takaful Indonesia (STI) atau lebih dikenal asuransi Takaful. STI sendiri memiliki dua anak usaha yakni PT Syarikat Takaful Keluarga yang memberikan layanan asuransi jiwa dan PT Syarikat Takaful Umum yang memberikan layanan asuransi umum.

STEI Tazkia milik Ust Syafii Antonio melalui Tazkia Group merupakan tempat launching #KS212. STEI Tazkia memiliki dosen-dosen unggulan tamatan Malaysia, khususnya di bidang asuransi syariah


Selain berinvestasi di sektor keuangan dan industri, Malaysia juga membidik bisnis di bidang kesehatan dan dunia pendidikan. Di sektor ini, setidaknya terdapat kelompok rumah sakit yang kepemilikannya dikuasai oleh investor Malaysia. Sebut saja misalnya Rumah Sakit Selasih di Padang, Sumatra Barat; Rumah Sakit Medika Permata Hijau di Kebayoran Lama, Jakarta Barat; dan Rumah Sakit Medika Bumi Serpong Damai (BSD) di Tangerang, Banten yang dioperasikan oleh perusahaan kesehatan Malaysia KPJ Healthcare Berhad. Sedangkan di bidang pendidikan, yang telah hadir di Indonesia adalah Inti College dan Universitas Islam Antarbangsa. Di sektor migas, perusahaan migas Malaysia pun tak ingin ketinggalan. Petronas juga sudah menancapkan kakinya di Indonesia.

Dari sekian banyak investasi yang ditanamkan oleh sejumlah investor Malaysia di Indonesia, Sofyan Wanandi dari APINDO menilai, umumnya investor Malaysia cenderung masuk ke industri dengan investasi besar dan bersifat jangka panjang seperti perkebunan, perbankan, telekomunikasi dan infrastruktur. Kelincahan Malaysia dalam melakukan ekspansi ke Indonesia maupun negara lain, menurut Sofyan, tidak terlepas dari kemudahan dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah mereka. “Selain itu kredit-kredit dari perbankan juga jauh lebih murah dibanding suku bunga di Indonesia,”pungkasnya.

Perusahaan Indonesia di Malaysia

Perusahaan Malaysia telah banyak menjamur di Indonesia. Bagaimana dengan perusahaan Indonesia di Malaysia? Menurut Sofyan, jumlah perusahaan Indonesia yang berkiprah di Malaysia tidak banyak dan umumnya bukan perusahaan-perusahaan besar. “Saya rasa ekspansi pengusaha Indonesia di Malaysia itu enggak banyak. Tidak sebanyak Malaysia di Indonesia,” tuturnya. Sementara itu Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan Departemen Perdagangan Dede Hidayat mengatakan umumnya perusahaan waralaba makanan yang banyak berekspansi ke luar negeri.

Beberapa perusahaan waralaba Indonesia yang telah melakukan ekspansi ke Malaysia diantaranya adalah PT Top Food Indonesia (Es Teler 77), Sari Ratu, telah membuka enam cabang, Ayam Penyet dua cabang, Wong Solo, Baso Afung, Natrabu dan PT Baba Rafi Indonesia lewat Baba Rafi Malaysia Sdn.Bhd. Menurut Hendy Setiono presiden direktur PT Baba Rafi Indonesia perusahaanya menawarkan masakan khas Timur Tengah dan kini sudah ada dua franchisee yang berjalan “Sudah ada tiga investor lagi yang benar-benar serius untuk membeli waralaba saya,” akunya. Selain makanan perusahaan spa dan kecantikan milik Sari Ayu dan Mustika Ratu juga telah membuka cabang disana.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil resmikan 'Little Bandung' di Malaysia (baca). Gambar dikutip dari Malaysia-Indonesia Corporate House


Sedangkan perusahaan besar asal Indonesia yang telah berekspansi ke Malaysia salah satunya adalah grup Salim. Perusahaan yang dipimpin oleh Antony Salim ini pada 9 Juni 2006 silam melalui anak usahanya di Malaysia, Food Industries Sdn. Bhd. membeli fasilitas produksi mi instan milik Medan Pulangan Sdn. Bhd., dengan nilai transaksi RM 11 juta atau sekitar Rp 28,19 miliar.

Sofyan berpendapat ada beberapa faktor yang menyebabkan sedikitnya pengusaha Indonesia melakukan ekspansi ke Malaysia. Pertama karena umumnya pengusaha Indonsia merupakan pemain lokal. Jarang yang memiliki orientasi internasional. Dalam kalkulasi Sofyan, perusahaan Indonesia yang go global paling banyak cuma 10% dan pemainnya itu-itu aja. “Paling grupnya Salim, Sinarmas lagi, grupnya Sukanto Tanoto, Lippo. Pokoknya konglomerat-konglomerat lama,” ujarnya.

Faktor kedua adalah pasar di Malaysia lebih kecil dibandingkan Indonesia dan juga sudah jenuh. Jadi, wajar jika perusahaan Indonesia tidak terlalu tertarik untuk berinvestasi di sana. “Ekspor kita ada di sana juga tapi untuk bikin pabrik di sana sepertinya kita tak terpikir karena di sana negara kecil, dan kita tidak melihat peluang pasar yang besar di sana. Di sini lebih bagus dan lebih banyak, and we know the market,” paparnya. Jadi Sofyan berharap pemerintah mau membenahi kondisi industri dalam negeri dengan menyediakan infrastruktur penunjang. “Selama kita tidak perbaiki kondisi dalam negeri kita akan susah bersaing dengan negara lain. It’s very hard. Karena disini cost kita tinggi, kita mau bikin pabrik disini, listrik gak ada, gimana mau usaha,” jelasnya.

Contoh Perusahaan Indonesia yang Ekspansi ke Malaysia

Funding Societies (yang dikenal sebagai Modalku di Indonesia) secara resmi meluncurkan Funding Societies Malaysia (Modalku Ventures Sdn Bhd), platform peer-to-peer lending berbasis teknologi digital pertama yang menghubungkan UKM negeri jiran, Malaysia dengan pencari alternatif investasi. Dengan mengantongi izin operasi dari badan regulasi keuangan Securities Commission Malaysia, Funding Societies Malaysia dapat beroperasi secara sah.

Menurut katerangan resmi yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (7/11/2016), UKM Malaysia juga akan mendapatkan pinjaman terjangkau dengan proses online yang cepat dan mudah, sementara pemberi pinjaman akan mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat pengembalian yang aman dan tinggi.

"Tantangan bagi UKM Malaysia mirip dengan tantangan yang dihadapi UKM Indonesia. Aset yang dimiliki UKM Malaysia biasanya terbatas, sehingga tidak mencapai kriteria jaminan bank dan lembaga keuangan lainnya. Proses aplikasi pinjaman seringkali melelahkan karena terlalu panjang, pencairan dana pun dapat terjadi 2-3 bulan setelah memulai proses aplikasi. Padahal UKM lebih membutuhkan kredit jangka pendek yang mudah," tulis ModalKu.

Keterbatasan akses pinjaman bagi UKM Malaysia sangat disayangkan karena mereka memberi kontribusi besar bagi masyarakat. UKM Malaysia yang memiliki akses ke pinjaman bank masih di bawah 60% -- dengan 38% UKM tanpa akses ke layanan keuangan, padahal UKM Malaysia menyediakan pekerjaan bagi 58% dari populasi.



#KS212 dapat mendorong akselerasi pembangunan jembatan Malaka-Dumai yang menghubungkan Riau dan Malaysia. Malaysia pernah mengatakan dapat menyediakan dana sendiri untuk mengurangi biaya dari Indonesia. Kedua negara sudah mempunyai perbatasan yang berhubungan langsung di Entikong, Serawak dengan Kalimantan



Sementara itu, investor juga menghadapi permasalahan. Tingkat pengembalian instrumen seperti deposito terlalu rendah. Instrumen dengan tingkat pengembalian tinggi membutuhkan komitmen jangka panjang dan sering datang dengan biaya administrasi yang tinggi. Sulit mencari alternatif yang dapat diandalkan dengan tingkat pengembalian yang relatif tinggi.

Funding Societies Malaysia memposisikan diri mereka sebagai jawaban bagi permasalahan UKM Malaysia dan pihak investor. Produk pinjaman mereka mencapai RM500.000 (Rp 1.5 Miliar) – jumlah ini tepat bagi UKM, yang memiliki kebutuhan pinjaman lebih besar dari pinjaman mikro, dan lebih kecil dari pinjaman korporasi.

Produk pinjaman Funding Societies Malaysia juga menawarkan proses aplikasi dan pencairan dana yang cepat. Sedangkan pemberi pinjaman akan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi, dikalkulasikan hingga belasan persen per tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk masuk menjadi pemberi pinjaman relatif terjangkau, dengan deposit pertama minimal RM1.000 (Rp 3 juta) dan pemberian pinjaman minimal RM100 (Rp 300 ribu) per UKM.

Funding Societies (ModalKu) adalah salah satu platform peer-to-peer lending terbesar di Asia Tenggara dan telah beroperasi di Singapura, Indonesia, dan sekarang Malaysia. Didirikan oleh dua pemuda lulusan Harvard Business School, Funding Societies memiliki misi menjadi platform peer-to-peer lending yang paling dipercaya di Asia Tenggara dengan meluncurkan inisiatif-inisiatif yang memimpin dunia peer-to-peer lending Asia Tenggara seperti kerja sama dengan bank, penggunaan layanan escrow untuk menangani dana pelanggan, serta two-factor authentication.

Sejak diluncurkan 17 bulan lalu, Funding Societies telah mencairkan Rp 156 miliar dalam pinjaman jangka pendek dan invoice financing untuk mengembangkan lebih dari 200 UKM berpotensi. Funding Societies telah mendapatkan pendanaan dari firma venture capital tersohor, baik global maupun regional. Sequoia India dan Alpha JWC telah memberikan Funding Societies Pendanaan Seri A terbesar bagi platform peer-to-peer lending Asia Tenggara pada bulan Agustus 2016.
Share on Google Plus

About Admin2

Aksi damai yang digelar jutaan umat Islam di Monas, Jakarta ternyata memberi kesan indah merupakan aksi damai Pancasila; Yakni aksi yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara peserta dan aparat keamanan, saling bantu antara peserta aksi dan masyarakat.

3 comments:

  1. Hari baik untuk semua warga negara Indonesia dan juga seluruh ASIA, nama saya adalah Ibu Nurliana Novi, saya ingin membagikan kesaksian hidup saya di sini mengenai platform ini untuk semua warga negara Indonesia dan seluruh asia untuk berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Allah telah mendukung saya melalui ibu Nyonya Elina yang baik

     Setelah beberapa saat mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak terus, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tapi saya ditipu dan kehilangan Rp 15.000.000 dengan pinjaman pinjaman yang berbeda.

    Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya yang kemudian mengenalkan saya kepada Nyonya Elina, pemilik perusahaan pinjaman global, jadi teman saya memintaku untuk melamar dari Ibu Elina, jadi saya mengumpulkan keberanian Dan menghubungi Mrs. Elina.

    Saya mengajukan pinjaman sebesar Rp500.000.000 dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman tersebut disetujui dengan mudah tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan sehubungan dengan pengalihan kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan pinjaman. Transfer saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi aplikasi Mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah dimasukkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu adalah lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya sehingga akun saya dikreditkan sebesar Rp500.000.000. Saya sangat senang bahwa ALLAH akhirnya menjawab doaku dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman awal saya, yang telah memberi saya keinginan hati saya.


    Mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan bagaimana menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda.


    Semoga ALLAH memberkati Ibu Elina karena telah membuat hidup saya mudah, jadi saya menyarankan siapapun yang tertarik untuk mendapatkan pinjaman agar dapat menghubungi Ibu Elina melalui email: elinajohnson22@gmail.com untuk pinjaman Anda

    Akhirnya saya ingin mengucapkan terima kasih untuk meluangkan waktu untuk membaca kesaksian tentang kehidupan sejati saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa semoga Tuhan akan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
    Satu lagi nama saya adalah mrs nurliana novi, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: nurliananovi96@gmail.com

    ReplyDelete
  2. Ini luar biasa saat saya mengira semua telah selesai dengan saya Ibu Iskandar datang untuk menyelamatkan saya. Saya sangat berhutang sejauh orang-orang yang saya pinjam uang dari geng melawan saya dan kemudian membuat saya ditangkap sebagai akibat dari hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan maka masa rahmat diberikan kepada saya saat saya dipulangkan dan dibebaskan untuk pergi dan mencari uang untuk membayar semua hutang yang saya terima sehingga saya diberitahu bahwa ada beberapa kreditur sah online sehingga saya harus mencari Karena melalui blog saya berualang kali tertipu tapi ketika saya menemukan Ibu Iskandar CEO ISKANDAR LESTARI LOAN FIRM, Tuhan mengarahkAan saya ke iklannya melalui blog karena daya tarik saya terhadapnya adalah benar-benar mukjizat mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak menderita karena itulah dia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya menerapkannya dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam dua hari saya dikreditkan dengana jumlah pasti yang saya berikaan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Kredit Tanpa Agunan (KTA) sama seperti saya berbicara dengan Anda sekarang saya telah dapat menghapus semua hutang saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak memerlukan bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan apa pun keputusan saya tidak punya urusan dengan Polisi lagi saya sekarang adalah wanita merdeka. Anda ingin mengalami kemandirian finansial seperti saya silahkan hubungi Ibu melalui BBM-nya: {D8980E0B} atau melalui email perusahaan: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com) Anda tidak dapat memperdebatkan fakta bahwa di dunia kesulitan ini Anda memerlukan seseorang untuk membantu Anda mengatasi gejolak keuangan dalam hidup Anda dengan satu atau lain cara, jadi saya memberi Anda mandat untuk mencoba dan menghubungi Ibu Iskandar di alamat di atas sehingga bisa mengatasi kemerosotan keuangan dalam hidup Anda. Anda bisa menghubungi saya melalui email berikut: (anggaannisa1979@gmail.com)) selalu bersikap positif dengan Ibu Iskandar dia akan melihat Anda melalui semua tantangan finansial Anda dan kemudian memberi Anda sebuah tampilan baru finansial.

    ReplyDelete

loading...